> ASAL MULA KATA BONEK (BONDO NEKAT)
> Bondo nekat (bonek) artinya berbentuk keyakinan yang tinggi tanpa modal
yang berarti berani menembus rintangan/tantangan untuk hal-hal yang positif
seperti perjuangan menuju kemerdekaan, karier, kerja, usaha dagang,
urbanisasi, bisnis dan mencoba nasib di kota besar. Istilah Bonek sudah
dikenal sejak jaman perjuangan kemerdekaan oleh arek-arek Jawa Timur yang
membebaskan kota surabaya dari penjajah dengan disebut peristiwa 10
November. Sebenarnya hal ini positif, sebelum diputar balikkan menjadi
sesuatu yang menyakitkan oleh sebagian besar supporter surabaya (bonek).
>
> ISTILAH BONEK PERTAMA KALI DIKENALKAN OLEH SUPPORTER MALANG
>
> Tahun 1992 (periode kompetisi 1991/1992) ketika era galatama, Arema
bertanding di 10 November surabaya dalam partai final melawan Semen Padang,
disana supporter Malang (belum lahir Aremania) membuat ulah di stasiun
Gubeng. Akhirnya Kapolda Jatim mengangkut supporte Malang dengan kurang
lebih 6 gerbong KA dari pada kerusuhan timbul di stasiun Gubeng. Supporter
Malang mengamuk karena timnya kalah dari Semen Padang yang akhirnya SP
menjadi juara Galatama. Pada saat itu supporter tuan rumah belum berani
menunjukkan giginya seperti sekarang. Akhirnya PS. Arema mendapat sanki dari
PSSI karena ulah supporternya tersebut.
>
> BONEK MENGUASAI SENAYAN 1994 DAN MERAJALELA DI JAKARTA
>
> Ketika era kerajaan persebaya dibawah Sunarto, didukung media Jawa Pos,
bonek meraja lela di Jakarta sejak 1994 berawal dari mendukung Mitra
Surabaya dalam final melawan Bandung Raya, hingga puncaknya persebaya Juara.
perlawanan berarti dari penduduk Jakarta, bonek menjarah di stasiun Senin,
merampas, memalak di Jl. Sudirman, sekitar senayan bahkan tega menghabisi
korban yang melawan dengan cara mengeroyok. Bonek tidak hanya meresakhan
warga, tapi juga membuat malu warga Jatim yang tercemar karena menggunakan
kata "bonek" untuk perbuatan tidak terpuji. Saya melihat denga mata kepala
sendiri, ketika bonek menjarak, memalak masyarakat yg tidak berdosa di
seputar Senayan, namun ketika mereka menolak dikeroyok hingga babak belur.
Sebelum dimulai pertandingan, ada intel yang mengaku masyarakat berjalan
diantara bonek, ketika intel tersebut dirampok langsung bonek diringkus
dengan memberi shock terapi menembakkan senjata api ke arah kaki bonek.
>
> BONEK MENDAPAT MUSUH SEIMBANG PERTAMA KALI DARI AREMANIA, DIDUKUNG
JAKMANIA.
>
> 1996, ketika revolusi baru dunia supporter sepak bola di Indonesia diawali
dari AREMANIA dengan mengadakan tour ke kandang bajul ijo dipimpin oleh
Letkol Sutrisno (Dandim Malang) yang juga mantan pejabat dilingkungan Kodam
Brawijaya. Inti dari AREMANIA adalah menghapus citra bonek, dengan bertindak
santun, sportif, kreatif dan damai namun "tour maut" ke surabaya, di sana
tidak mendapat respon positif dari bonek bahkan dilawan, diejek, dihina,
diprovokasi, tapi AREMANIA mendapat acungan jempol dari Agung Gumelar,
Gubernur Jatim dan petinggi PSSI yang had irsaat pembukaan pertama partai
persebaya vs Arema di 10 November surabaya dengan hasil 0-0. Disini sejarah
mencatat, bahwa kandang bonek yang terkenal biadab, pertama kali disinggahi
oleh supporter era baru AREMANIA. Meskipun secara kuantitas AREMANIA kalah,
namun secara kualitas, secara politik AREMANIA telah memenangkan perang
melawan kejaliman, 10 Nov surabaya menjadi saksi.
>
> Karena AREMANIA ingin merubah citra Jawa Timur dari tindakan tidak terpuji
bonek, hanya dengan merevolusi citra supporter maka kebenaran dapat
ditegakkan bonek akan dapat dimusnahkan dari bumi Indonesia. Prinsip Arek
Malang, untuk menghancurkan kejaliman tanpa kekerasan ialah dilawan dengan
tindakan sportif, maka AREMANIA mendatangi jantung bonek di surabaya sebagai
pusatnya.
>
> Pada pertandingan berikutnya di Malang ada spanduk "AREMANIA BUKAN BONEK"
dihead line surat kabar SURYA, BHIRAWA, JAWA POS. Disini tingkat permusuhan
terjadi pada titik tertinggi karena bonek tidak bisa selamanya berkuasa,
sebab ada lawan yang tidak dapat ditundukan. Meskipun demikian AREMANIA
tetap dicap sebagai biang keladi tawuran oleh Jawa Pos karena tindakanya
mempertahankan diri dari ulah bonek. Saat itu hanya AREMANIA satu-satunya
yang berani melawan kebiadaban bonek, meskipun secara politik di Jawa Timur
tidak didukung oleh pers terutama Jawa Pos, namun karena tindakan AREMANIA
yang terus-menerus melawan citra negatif bonek akhirnya perlawanan ini
mendapat dukungan dari media masa nasional (Kompas, Tempo, Media Indonesia).
>
> BONEK 2000, SEBUTAN BARU SAAT PON XV DIADAKAN DI JATIM
>
> Bonek mencoba memperbaiki citra barunya dengan sebutan Bonek 2000 dengan
ikut berpartisipasi pada Pon yang diadakan di surabaya, Gubernur Jatim
mengajak AREMANIA, namun ditolak mentah-mentah oleh AREMANIA. Bahkan
sebagian AREMANIA garis keras mengancam, apabila ada bonek berkeliaran di
Malang meskipun mendukung Tim Jatim, maka akan dibersihkan dari bumi AREMA.
Bonek mendapat nasi bungkus, ticket gratis nonton pertandingan, bahkan
meneror tim lawan. Usaha bonek ini tidak cukup berhasil karena ulah mereka
masih kampungan dalam mereror tim luar Jatim. AREMANIA tidak terlibat sama
sekali PON XV, sebab prinsipnya selama ada bonek disana AREMANIA tidak
terlibat.
>
> BONEK MENDAPAT PERLAWANAN DARI WARGA JAKARTA 2001
>
> Seiring dengan mengkilapnya prestasi Jakarta, dan menyebarnya virus
positif yang dibawa AREMANIA kepada JAKMANIA, warga Jakarta mulai bersatu
untuk melawan bonek, ditahun ini bonek mati kutu di Matraman dilawan, di
Benhil dilawan, di Senin juga mendapat perlawanan dari warga setempat, di
Senayan mendapat perlawanan sengit dari pejuang-pejuang supporter cinta
damai JAKMANIA. Bahkan, bonek tidak disukai kehadirannya oleh penduduk
sekitar rel kereta api jurusan Jakarta-surabaya karena tindakan yang kurang
terpujinya. Citra negatif bonek terulang kembali saat merampok pedagang
super miskin di seputar stasiun Tegal, hingga saat ini pedagang tersebut
meratapi nasibnya tanpa tindakan hukum yang berarti dari pemerintah
Indonesia.
>
> BONEK FRUSTASI
>
> Bonek saat ini merasa kehilangan muka, karena club kebanggaannya
degradasi, supporter sejati seperti bonek seharusnya harakiri (bunuh diri)
tapi karena tidak punya malu maka dilampiaskan dengan cara mengikuti
kelompok supporter lain memakai baju supporter lain, memprovokasi tujuan
akhirnya adalah menjarah atau membuat citra supporter yang damai/sportif
menjadi rusak.
>
> Bonek sekitar surabaya selatan, Porong, Waru, Gempol, Sidoarjo akan gabung
ke Deltamania karena secara geografis lebih dekat kedaerah selatan.
Sebenarnya, sebelum di Sidoarjo belum ada club numpang seperti GDP mereka
sebagian besar cenderung mendukung persebaya & Mitra Surabaya (almarhum)
karena secara geografis lebih dekat. Namun ada juga pendukung Arema di
sidoarjo meskipun jumlahnya relatif kecil. Coba perhatikan saat ada
perandingan di sidoarjo mereka beramai-ramai ke sidoarjo saat persebaya naik
daun mereka juga gampag merubah kaosnya. Ini ciri2 bonek tidak punya
"pride", "dignity", "self confidence" terhadap diri sendiri dan klub
kebesarannya. Fanatiknya semu.
>
> Bonek sekitar Manyar, perbatasan Gresik Sby, akan gabung ke Ultrasmania
karena secara geografis lebih dekat ke Gresik. Mereka akan berbaju kuning,
tanpa koordinasi dengan korwil, dengan kelompoknya sendiri merusak
pertandingan yang berjalan aman dan nyaman dengan melempar dari sisi atas.
>
> LONCENG KEMATIAN BONEK 2002 TERUS BERDENTING.
>
> Seiring dengan lonceng kematian persebaya, tentu diikuti oleh lonceng
kematian bonek. Secara real bonek tidak akan muncul di ligina tahun depan
karena tidak ada alasan untuk mengibarkan bendera bonek sebab persebaya
terlempar dari kompetisi paling bergengsi di tanah air. Namun demikian perlu
diwaspadai bonek akan menyaru ke supporter yang sedang tumbuh besar seperti
GPD yang secara geografis, budaya, politis supporter GPD adalah club
numpang, tidak punya sejarah di Sidoarjo, dimana awalnya sebagian besar
supporter GPD dulunya juga pendukung persebaya.
>
> Perjuangan supporter cinta damai belum selesai selama tindakan supporter
brutal masih terus berlansung dinegeri ini terutama yg terjadi di Jawa
Timur.
>